Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan terjadi ketika bulan memasuki bayangan bumi, yang disebut umbra, sehingga bulan menjadi redup dan berwarna kemerahan.

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Proses terjadinya gerhana bulan dimulai ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, dengan bumi berada di antara matahari dan bulan. Ketika bulan masuk ke dalam bayangan bumi, cahaya matahari yang biasanya memantul ke bulan akan dihalangi oleh bumi.

Bayangan bumi terdiri dari dua bagian, yaitu umbra dan penumbra. Umbra adalah bagian bayangan bumi yang paling gelap dan menyebabkan bulan menjadi redup. Sedangkan penumbra adalah bagian bayangan bumi yang lebih terang dan hanya menyebabkan bulan menjadi sedikit redup.

Ketika bulan memasuki umbra bumi, cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan dihamburkan oleh partikel-partikel kecil di atmosfer bumi. Partikel-partikel ini menyerap sebagian besar cahaya biru dan hijau, sehingga cahaya yang tersisa adalah cahaya merah yang dapat mencapai bulan. Oleh karena itu, bulan akan tampak berwarna kemerahan selama gerhana bulan terjadi.

Durasi gerhana bulan dapat berbeda-beda tergantung pada posisi bulan dan bumi. Jika bulan hanya masuk ke dalam penumbra bumi, gerhana bulan hanya akan terlihat sebagai perubahan kecil dalam kecerahan bulan. Namun, jika bulan memasuki umbra bumi, gerhana bulan akan terlihat lebih dramatis dan dapat bertahan hingga beberapa jam.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.

Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Proses Terbentuknya Siklon Tropis

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapai bulan secara langsung. Proses terjadinya gerhana bulan dimulai ketika bulan memasuki bayangan bumi, yang terdiri dari umbra dan penumbra. Ketika bulan masuk ke dalam umbra bumi, bulan akan tampak redup dan berwarna kemerahan karena cahaya matahari yang terserap oleh atmosfer bumi.

Anda telah membaca artikel tentang "Proses Terjadinya Gerhana Bulan" yang telah dipublikasikan oleh Ruang Pintar. Semoga menambah wawasan dan bermanfaat.

You May Also Like

About the Author: Admin Ruang Pintar

Bukan ahli cuma berbagi ilmu pengetahuan dan informasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *